SEKILAS INFO
  • 3 tahun yang lalu / Kajian Ba’da Subuh Dalam Rangka Maulid Nabi Muhammad SAW, Sabtu 23 Oktober 2021 Bersama Ustadz Drs.H.Zainuddin Al-Masri, M.Pd.I
WAKTU :

Meraih Nikmat Tauhid

Terbit 5 November 2021 | Oleh : Nur Ramdhan | Kategori : Tauhid
Meraih Nikmat Tauhid

Banyak orang beranggapan bahwa nikmat itu adalah ketika Anda bisa hidup nyaman dengan segala fasilitas dan kemewahan. Banyak orang mengira bahwa nikmat itu adalah ketika Anda bisa kenyang menyantap berbagai menu makanan dan aneka kuliner kesukaan. Tidak jarang pula orang menilai bahwa nikmat itu adalah ketika menjadi sosok yang tenar dan dipuja oleh jutaan penggemar dan simpatisan. Namun semua itu hanyalah fana, nikmat itu bukanlah yang diungkapkan seperti diatas.

Bukankah nikmat yang hakiki adalah kenikmatan yang membawa kita menuju surga?

Di antara sekian banyak nikmat yang menuntun hamba menuju surga, tauhid adalah nikmat yang tiada duanya. Sebab tauhid adalah kunci surga dan sebab diterimanya amal. Dengan tauhid pula, manusia akan selamat dari kekekalan azab neraka.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّهُ عَلَيهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ

“Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka benar-benar Allah haramkan atasnya surga dan tempat tinggalnya adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang zalim itu sedikit pun penolong” (QS. al-Maaidah: 72).

Dengan demikian, berkembangnya dakwah tauhid adalah anugerah dan nikmat bagi negeri dan bangsa ini, bukan justru ancaman atau malapetaka yang harus diwaspadai. Dakwah tauhid melandaskan seruannya kepada al-Kitab dan as-Sunnah yang akan membimbing umat manusia menuju kebahagiaan yang hakiki. Bukankah Allah Ta’ala telah berfirman,

فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَى

“Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya dia tidak akan tersesat dan tidak pula celaka” (QS. Thaha: 123).

Dakwah tauhid adalah jalan hidup Nabi yang mulia shallallahu ‘alaihi wa sallam, sementara memusuhi dan menentang dakwah tauhid merupakan jalan menuju kehancuran. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَن يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءتْ مَصِيراً

“Barangsiapa menentang Rasul itu setelah jelas baginya petunjuk, dan dia mengikuti selain jalan kaum beriman, niscaya Kami akan membiarkan dia terombang-ambing dalam kesesatan yang dia pilih. Dan Kami akan memasukkannya ke dalam Jahannam. Dan sungguh Jahannam itu adalah seburuk-buruk tempat kembali” (QS. an-Nisaa’: 115).

Ya, tauhid ini adalah nikmat yang paling agung. Dakwah tauhid ini merupakan anugerah yang paling utama bagi umat manusia. Tidaklah ada seorang pun nabi, melainkan dia menyeru kepada tauhid dan mengajak umat kepadanya. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ

“Dan tidaklah Kami utus sebelum kamu seorang rasul pun melainkan Kami wahyukan kepadanya; bahwa tidak ada ilah/sesembahan yang benar kecuali Aku, maka sembahlah Aku saja” (QS. al-Anbiyaa’: 25).

Para ulama adalah pewaris nabi-nabi, sementara para nabi tidak meninggalkan warisan berupa uang emas atau uang perak. Akan tetapi mereka meninggalkan warisan berupa ilmu agama. Dan ilmu agama yang paling penting dan paling wajib adalah ilmu tauhid. Sehingga bisa dikatakan bahwa Tauhid inilah sebaik-baiknya nikmat dari Allah SWT. Wallahua’lam.

 

SebelumnyaBiografi Singkat Imam Ahmad bin Hanbal SesudahnyaMari Belajar Tauhid

Tausiyah Lainnya

5 November 2021

Mari Belajar Tauhid

5 November 2021

Meraih Nikmat Tauhid